Sekarang saya akan membahas tentang beberapa contoh produk new media yang sudah mulai berkembang atau mulai banyak digunakan pada saat ini.
Internet
Teknologi internet membawa banyak dampak baik dan buruk bagi kehidupan manusia,internet media dengan berjuta content yang tersedia memberikan dampak positif jika informasi yang terkandung di dalamnya dapat sampai di tangan yang tepat, apa saja informasi yang ada dan mengapa intenet juga membawa dampak buruk??
Di dalam dunia internet atau sering disebut dunia maya lebih dari jutaan manusia dengan latar belakang yang berbeda dapat saling bertukar informasi dan informasi-informasi tersebut dapat di temukan di halaman website unutk mengakses sebuah website diperlukan sebuah alamat yang bersifat unik alamat ini sering disebut url (uniform resource locator) namun untuk memudahkan akses menuju sebuah website bagi para pencari informasi yang belum mengetahui alamat dari website yang mereka tuju mereka dapat menggunakan jasa mesin pencari atau sering disebut search engine.
Google salah satu search engine yang ada di dalam dunia internet, denga menggunakan mesin pencari kita dapat menemukan website ataupun file yang mengandung informasi yang kita cari, secara kasar mesin pencari hanya bertugas mengarahkan para pencari informasi ke kumpulan web yang memuat informasi yang mereka cari, proses pencarian menggunakan kata kunci atau yang disebut keyword dari informasi yang mereka cari.
Masuk ke bagian yang lebih spesifik dalam dunia maya bukan hanya infomasi dalam bentuk teks yang tersedia tapi juga dalam bentuk gambar dan video, untuk pencarian video dikenal sebuah situs bernama YouTube situs ini para pengguna internet dapat berbagi video yang mereka miliki oleh karena itu jenis dari situs ini adalah video sharing, banyak orang yang mengeruk keuntungan dari situs ini bahkan dapat meraih ke populeran seperti artis-artis yang terkenal melalui televisi dan film
informasi seperti video dan gambar dewasa jika sampai terlihat oleh anak-anak belum cukup umur akan memberikan dampak negatif, namun inilah perkembangan teknologi dan apa yang ada di dalam internet harus selalu di awasi.
Televisi Digital
Televisi digital atau DTV adalah jenis televisi yang menggunakan modulasi digital dan sistem kompresi untuk menyiarkan sinyal gambar, suara, dan data ke pesawat televisi. Televisi digital merupakan alat yang digunakan untuk menangkap siaran TV digital, perkembangan dari sistem siaran analog ke digital yang mengubah informasi menjadi sinyal digital berbentuk bit data seperti komputer.
Secara teknis, pita spektrum frekuensi radio yang digunakan untuk televisi analog dapat digunakan untuk penyiaran televisi digital. Perbandingan lebar pita frekuensi yang digunakan teknologi analog dengan teknologi digital adalah 1 : 6. Jadi, bila teknologi analog memerlukan lebar pita 8 MHz untuk satu kanal transmisi, teknologi digital dengan lebar pita yang sama (menggunakan teknik multipleks) dapat memancarkan sebanyak 6 hingga 8 kanal transmisi sekaligus untuk program yang berbeda.
TV digital ditunjang oleh teknologi penerima yang mampu beradaptasi sesuai dengan lingkungannya. Sinyal digital dapat ditangkap dari sejumlah pemancar yang membentuk jaringan berfrekuensi sama sehingga daerah cakupan TV digital dapat diperluas. TV digital memiliki peralatan suara dan gambar berformat digital seperti yang digunakan kamera vidio.
Digital Cinema / Sinema Digital
Sinema digital merujuk pada penggunaan teknologi digital untuk mendistribusikan dan menayangkan gambar bergerak. Sebuah film dapat didistribusikan lewat perangkat keras, piringan optik atau satelit serta ditayangkan menggunakan proyektor digital alih-alihproyektor konvensional. Sinema digital berbeda dari HDTV atau televisi high definition. Sinema digital tidak bergantung pada penggunaan televisi atau standar HDTV, aspek rasio atau peringkat bingkai. Proyektor digital yang memiliki resolusi 2K mulai disebarkan pada tahun 2005, dan sejak tahun 2006 jangkauannya telah diakselerasi.
sinema digital dapat dibuat dengan media video yang untuk penayangannya dilakukan transfer dari format 35 milimeter (mm) ke format high definition (HD). Proses transfer ke format HD melalui proses cetak yang disebut dengan proses blow up. Setelah menjadi format HD, penayangan film dilakukan dari satu tempat saja, dan dioperasikan ke bioskop lain dengan menggunakan satelit, sehingga tidak perlu dilakukan salinan film. Contohnya, dari satu bioskop di Jakarta, film dapat dioperasikan atau diputar ke bioskop-bioskop di daerah melalui satelit.
Sumber : www.wikipedia.org
Digital Culture_New Media
Tidak ada komentar:
Posting Komentar