Senin, 31 Oktober 2011

New Media part 2

Sekarang saya akan membahas tentang beberapa contoh produk new media yang sudah mulai berkembang atau mulai banyak digunakan pada saat ini.

Internet

Teknologi internet membawa banyak dampak baik dan buruk bagi kehidupan manusia,internet media dengan berjuta content yang tersedia memberikan dampak positif jika informasi yang terkandung di dalamnya dapat sampai di tangan yang tepat, apa saja informasi yang ada dan mengapa intenet juga membawa dampak buruk??

Di dalam dunia internet atau sering disebut dunia maya lebih dari jutaan manusia dengan latar belakang yang berbeda dapat saling bertukar informasi dan informasi-informasi tersebut dapat di temukan di halaman website unutk mengakses sebuah website diperlukan sebuah alamat yang bersifat unik alamat ini sering disebut url (uniform resource locator) namun untuk memudahkan akses menuju sebuah website bagi para pencari informasi yang belum mengetahui alamat dari website yang mereka tuju mereka dapat menggunakan jasa mesin pencari atau sering disebut search engine.

Google salah satu search engine yang ada di dalam dunia internet, denga menggunakan mesin pencari kita dapat menemukan website ataupun file yang mengandung informasi yang kita cari, secara kasar mesin pencari hanya bertugas mengarahkan para pencari informasi ke kumpulan web yang memuat informasi yang mereka cari, proses pencarian menggunakan kata kunci atau yang disebut keyword dari informasi yang mereka cari.

Masuk ke bagian yang lebih spesifik dalam dunia maya bukan hanya infomasi dalam bentuk teks yang tersedia tapi juga dalam bentuk gambar dan video, untuk pencarian video dikenal sebuah situs bernama YouTube situs ini para pengguna internet dapat berbagi video yang mereka miliki oleh karena itu jenis dari situs ini adalah video sharing, banyak orang yang mengeruk keuntungan dari situs ini bahkan dapat meraih ke populeran seperti artis-artis yang terkenal melalui televisi dan film

informasi seperti video dan gambar dewasa jika sampai terlihat oleh anak-anak belum cukup umur akan memberikan dampak negatif, namun inilah perkembangan teknologi dan apa yang ada di dalam internet harus selalu di awasi.

Televisi Digital

Televisi digital atau DTV adalah jenis televisi yang menggunakan modulasi digital dan sistem kompresi untuk menyiarkan sinyal gambar, suara, dan data ke pesawat televisi. Televisi digital merupakan alat yang digunakan untuk menangkap siaran TV digital, perkembangan dari sistem siaran analog ke digital yang mengubah informasi menjadi sinyal digital berbentuk bit data seperti komputer.

Secara teknis, pita spektrum frekuensi radio yang digunakan untuk televisi analog dapat digunakan untuk penyiaran televisi digital. Perbandingan lebar pita frekuensi yang digunakan teknologi analog dengan teknologi digital adalah 1 : 6. Jadi, bila teknologi analog memerlukan lebar pita 8 MHz untuk satu kanal transmisi, teknologi digital dengan lebar pita yang sama (menggunakan teknik multipleks) dapat memancarkan sebanyak 6 hingga 8 kanal transmisi sekaligus untuk program yang berbeda.

TV digital ditunjang oleh teknologi penerima yang mampu beradaptasi sesuai dengan lingkungannya. Sinyal digital dapat ditangkap dari sejumlah pemancar yang membentuk jaringan berfrekuensi sama sehingga daerah cakupan TV digital dapat diperluas. TV digital memiliki peralatan suara dan gambar berformat digital seperti yang digunakan kamera vidio.

Digital Cinema / Sinema Digital

Sinema digital merujuk pada penggunaan teknologi digital untuk mendistribusikan dan menayangkan gambar bergerak. Sebuah film dapat didistribusikan lewat perangkat keras, piringan optik atau satelit serta ditayangkan menggunakan proyektor digital alih-alihproyektor konvensional. Sinema digital berbeda dari HDTV atau televisi high definition. Sinema digital tidak bergantung pada penggunaan televisi atau standar HDTV, aspek rasio atau peringkat bingkai. Proyektor digital yang memiliki resolusi 2K mulai disebarkan pada tahun 2005, dan sejak tahun 2006 jangkauannya telah diakselerasi.

sinema digital dapat dibuat dengan media video yang untuk penayangannya dilakukan transfer dari format 35 milimeter (mm) ke format high definition (HD). Proses transfer ke format HD melalui proses cetak yang disebut dengan proses blow up. Setelah menjadi format HD, penayangan film dilakukan dari satu tempat saja, dan dioperasikan ke bioskop lain dengan menggunakan satelit, sehingga tidak perlu dilakukan salinan film. Contohnya, dari satu bioskop di Jakarta, film dapat dioperasikan atau diputar ke bioskop-bioskop di daerah melalui satelit.

Sumber : www.wikipedia.org

Digital Culture_New Media

New Media part 1

Kita perlu kerangka teori baru yang memungkinkan kita untuk memahami dan menghargai baik fitur positif dan negatif dari usia media kita saat ini. Ini berarti bahwa pemahaman kritis dari lapangan adalah penting jika kita ingin menghasilkan pendekatan teoritis canggih. Teori Media Baru masih dalam tahap awal pengembangan dan ada banyak pekerjaan yang harus dilakukan untuk menyempurnakan dan memperluas beberapa argumen dasar yang ditetapkan di sini dan di tempat lain dalam buku ini. Namun, saya berharap bahwa apa yang jelas sekarang adalah bahwa sejak yang konsepsi, media telah dianalisis dan diuji melalui kebanyakan seluruh beragam sekolah, teori dan metodologi. Daud Bell menunjukkan dalam bab berikut, kompleksitas teoritis yang melambangkan New Media bahkan mungkin mencerminkan keadaan bermain dalam penelitian Bersih dan Web saat ini, menunjukkan keterbukaan New Media untuk “memotong dan paste “ berbeda metode dan pendekatan teoritis bersama-sama. Jika kita menghargai apa pendekatan-pendekatan teoretis baru ke New Media. Kita pertama menguraikan cara media yang cenderung dianalisis dan menjelaskan historis. Hal ini karena, bukannya sistematis menggulingkan tren sebelumnya, pendekatan-pendekatan teoretis baru yang pasti sebuah pembangunan dan reaksi dengan cara media telah dipahami dan berteori di masa lalu. Teori Media Baru masih dalam tigkatan yang dini dalam pengembangannya dan masih banyak tugas untuk dilakukan untuk memperpanjang dan memperluas beberapa pendapat dasar yang dimaksud di sini, dan di buku manapun. Bagaimanapun, saya berharap bahwa apa yang jelas sekarang ini adalah bahwa sejak penggambarannya, media telah dinalisis dan diperiksa melalui bermacam-macam sekolah, teori-teori, dan metodologi-metodologi, dengan jumlah yang berlebihan. Saya berharap bahwa dengan pengaturan yang sederhana beberapa dari ini dalam konteks ‘modernist’ dan ‘postmodern’, dapat dibantu untuk mengklarifikasi banyak `perdebatan pokok yang terjadi di dalamnya dan di sekitar bidang ini secara keseluruhan. Meskipun bab lainnya dalam buku ini tidak dimaksudkan secara eksplisit untuk modernism atau postmodernism, bab lainnya akan secara jelas memberikan wawasan yang lebih banyak untuk beberapa pengenalan gagasan teoritis dasar. ‘Digital teori’ mungkin belum didisiplinkan dalam kapasitasnya, tetapi kehadirannya akan dirasakan secara menyeluruh dalam buku ini dan ini menjadi jalan untuk kita memahami Media Baru lebih jauh untuk masa mendatang.

PASCA MODERNIS DAN NEW MEDIA

Pasca modern ini dimulai setelah era revolusi industry telah selesai yang ditandai dengan perubahan dalam industrialisasi, yaitu perubahan ekonomi dari perekonomian berbasis manufaktur ke perekonomian berbasis jasa. Sehingga munculah informasi teknologi yang baru, pengglobalisasian pasar financial, berkembangnya jasa dan penolakan industry berat. Dengan adanya perubahan yang sangat signifikan, budaya menjadi berubah, dimana banyaknya masyarakat konsumen sehingga konsumsi dan reaksi sekarang, menentukan pengalaman kita daripada pekerjaan dan produksi. Ini berarti bahwa ‘Budaya konsumen’ datang untuk mendominasi bidang budaya; bahwa pasar menentukan tekstur dan pengalaman dari kehidupan kita sehari-hari. Di dunia PascaModernis ini tidak ada titik acuan di luar komoditas dan setiap rasa teknologi itu sendiri, yang terpisah untuk dialami, sudah mulai menghilang.

Dengan seiringnya perkembangan industry dan masuknya zaman pasca modernism aka media pun berubah. Media tradisional seperti film, gambar, musik, ucapan dan tulis kata, digabung dengan kekuatan interaktif teknologi computer dan komunikasi setelah itu yang paling penting adalah internet. Media baru mengulurkan kemungkinan akses on-demand untuk konten kapan saja dan di mana saja, pada setiap perangkat digital, serta umpan balik user interaktif, partisipasi kreatif dan pembentukan masyarakat sekitar isi media. Apa yang membedakan media baru dari media tradisional bukan digitalisasi konten media ke bit, tetapi kehidupan yang dinamis dari “media baru” yaitu isi dan hubungan interaktif dengan konsumen media. Kehidupan ini dinamis, bergerak, bernapas dan mengalir dengan denyut kegembiraan secara real time. Janji lain yang penting dari New Media adalah “demokratisasi” dalam penerbitan, penciptaan, distribusi dan konsumsi isi media.


sumber : digital cultures_new media

Senin, 03 Oktober 2011

Networking 2

Halo para pembaca ! saya akan melanjutkan pembahasan kita tentang networking, pada kali ini kita akan membahas WiFi dan juga WLAN. Pertama kita harus mengerti dulu apa itu WiFi, WiFi atau Wireless Fidelity merupakan teknologi yang digunakan untuk menhubungkan dua piranti atau lebih untuk saling bertukar data atau informasi.

Dalam perkembangannya wireless menjadi suatu cara untuk koneksi internet tanpa menggunakan kabel sebagai penghubungnya. Kelebihan dalam menggunakan wireless ini akan menghapuskan atau bisa mengurangi penggunakan kabel yang mengganggu pemandangan dan kerumitan saat penginstalisasiannya dan juga dapat diakses dengan mudah hanya dengan mencari sinyal WiFi tanpa harus menghubungkan kabel pada piranti kita, namun kekuranganya kemungkinan akan selalu adanya gangguan sinyal pada piranti nirkabel lainya.

Selanjutnya adalah WLAN ( wireless local area network ) ini bisa disebut merupakan teknologi baru pengembangan dari wireless, dengan jaringan WLAN kita dapat mengakses internet tanpa haris menghubungkan kabel pada piranti yang kita gunakan, dan juga kita dapat dengan bebas berpindah saat melakukan pengaksesan selama kita mendapatkan sinyalnya.

Komponen yang kita perlukan dalam membangun WLAn yang pertama adalah accesss point, perangkat ini akan berfungsi sebagai pengirim, penerima dan buffering antara WLAN dengan wired LAN. Lalu yang selanjutnya adalah extention point yang fungsinya hampir sama dengan reapeter. Dan yang lainya adalah antena dan wireless LAN card.


sumber :

http://adesurya-online.blogspot.com

http://yahoo.com